ANATOMIDAN FISIOLOGI LAKTASI. MINGGU 12. FISIOLOGI LAKTASI. Kelenjar ambing berfungsi untuk memberi makan anak. GLAND MAMAE. ANATOMI KELENJAR AMBING. Ambing sapi perah terdiri 4 kelenjar mamaria yang tergabung menjadi satu Slideshow 1897988 by lyneth STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI - . dr ita patriani. struktur payudara. anatomi
kliniklaktasi online. breast is the best. info susu anak, dewasa dan lansia. menu. home; beranda; asi-laktasi. asi ekslusif; permasalahan pemberian asi. permasalahan bayi-anak; permasalahan ibu; manajemen laktasi; anatomi fisiologi laktasi; cara penyimpanan dan penyajian asi; pijat laktasi asi; klinik laktasi; susu formula. susu formula khusus
FISIOLOGILAKTASI. PENGERTIAN LAKTASI. Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusui, serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari.. HORMON YANG MEMPENGARUHI
cash. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahnat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok biologi reproduksi yang berjudul pembahasan berjudul Struktur payudara dan Fisiologi laktasi dengan tepat pada waktu yang telah di berikan. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari dan memahami tentang payudara dan fisiologi laktasi. Namun kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari rempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi tercapainya perbaikan ataupun kekurangan dalam makalah ini. Demikian ini saya sampaikan . Terima Kasih Jayapura, 11 Juni 2010 Penyusun Kelompok i DAFTAR ISI Lembar judul ................................................................................................................ Kata pengantar ............................................................................................................. i Daftar isi ...................................................................................................................... ii Bab I. Pendahuluan A. Latar belakang ........................................................................................................ 1 B. Ruang lingkup ........................................................................................................ 1 C. Maksud dan tujuan ................................................................................................. 2 Tujuan umum ......................................................................................................... 2 Tujuan khusus ........................................................................................................ 2 Bab II. Pembahasan Struktur payudara A. Pengertian payudara ........................................................................................ 3 B. Anatomi payudara ........................................................................................... 3 C. Struktur makroskopis ....................................................................................... 3 D. Struktur mikroskopis ....................................................................................... 5 E. Tahap-tahap perkembangan payudara ............................................................. 6 F. Kolostrum ........................................................................................................ 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu .................................................................................................. 8 B. Pengeluaran air susu ............................................................................................. 9 C. Pemeliharaan laktasi ............................................................................................ 10 D. Susunan air susu Ibu ............................................................................................ 10 Bab III. Penutup A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12 B. Saran .................................................................................................................... 13 Bab IV. Daftar pustaka ............................................................................................ 14 ii BAB. I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelnejar mama / payudara buah dada adalah perlengkapan organ refroduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. pada organ laki – laki kelenjar ini budi menter. Bentuk buah dada cembung kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah kulit dan diatas otot dada merupakan perubahan dari kelenjar payudara, kelenjar susu dapat membentangkan dari sekitar lipatan paha sampai dada. Payudara dewasa bertnya kira-kira 200 grm, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kana. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 grm dan pada ibu menyusui 800grm selama 9 bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu Ibu ASI adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama kehidupan. Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum. ASI Air Susu Ibu merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. B. Ruang lingkup v Payudara § Bagaimana struktur anatomi payudara wanita ? § Bagimana struktur makroskopis dan mikroskopis payudara wanita ? § Bagaimana tahap perkembangan payudara ? § Apa yang dimaksud dengan kolostrum ? 1 v Fisiologi laktasi § Produksi air susu § Pengeluaran air susu § Pemeliharaan laktasi § Susunan air susu Ibu C. Maksud dan tujuan v Tujuan umum Ø Payudara - Agar dapat menambah wawasan dan mengenal lebih dalam lagi payudara kita. - Dan apa yang kita pelajari dan amati bisa membantu kepada setiap orang yang bermasalah dalam organ mamaenya masing- masing. Ø Fisiologi laktasi - Agar kita dapat mengetahui betapa penting laktasi - Mengetahui bagaimana proses dan perawatan laktasi v Tujuan khusus v Struktur payudara Agar kita dapat mengetahui tentang payudara dan susunan-susunan payudara sehingga kita atau seprang Ibu dapat merawat dan menjaga kesehatan payudaranya. v Fisiologi laktasi Khususnya seorang Ibu agar mengetahui tentang kolostrum dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. 2 BAB. II PEMBAHASAN Struktur payudara A. Pengertian payudara Payudara adalah Organ tubuh yang terletak bagian bawah kulit dan di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. B. Anatomi payudara Kelenjar mama atau payudara buahdada adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Pada orang laki-laki kelenjar ini rudimenter Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berwt dan ukuran buahdada berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut. Bentuk buahdada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis. C. Struktur makroskopis payudara Struktur makrokopis mencangkup kauda aksilaris jaringan payudara yang meluas ke arah aksila, areola daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi, masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. 3 Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu  Korpus badan yaitu bagian yang membesar.  Areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah.  Papilla atau puting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Gambar. Anatomi payudara Korpus § Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. § Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. § Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus. Areola § Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. 4 Papilla § Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam inverted. Puting payudara dikelilingi oleh areola mamae , suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Ada empat macam bentuk puting susu Namun, bentuk- bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh penanganan khusus. D. Struktur mikroskopis payudara Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung jaringan lemak dan di tutupi oleh kulit. Masing-masing payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Struktur di dalamnya menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang di belah. 5 Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangunan sebagai berikut § Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi susu, sel-sel tersebut di sebut sel aasini. § Tubulus laktiferus saluran kecil di bawah alveoli § Duktus laktiferus saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus laktiferus § Ampula bagian dari duktus laktiferus yang melebar merupakan tempat penyimpanan air susu Fungsi payudara terutama di kendalikan oleh aktivitas hormon tetapi di persarafi oleh cabang-cabang nervus torakalis. Selain itu terdapat juga saraf simpatis, terutama di sekitar areola dan papila mamae. E. Tahap-tahap perkembangan payudara Payudara di mulai dari kehidupan intrauterin, yaitu pada minggu ke-4 kehidupan intrauterin. Saat lahir payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan yang di sebabkan karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang di sertai dengan sekresi air susu. Pada periode neonatal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, tetapi akan muncul pada masa pubertas karena terjadi peningkatan kadar hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan pembuluh laktiferus dan papila serta areola mamae. 6 Peningkatan kadar progesteron memacu ploriferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat sehingga menyebabkan besarnya payudara. Pada masa subur wanita akan mengeluh adanya perubahan payudara yang menyerupai keluhan pada waktu hamil. Perubahan itu di sebabkan oleh hormon progesteron yang di hasilkan oleh korpus masa kehamilan perubahan payudara di pengaruhi oleh hormon esrtogen, progesteron dan hormon somatomammotropin untuk mempersiapkan laktasi. F. Kolostrum Kolostrum berasal dari bahasa latin adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum adalah cairan prasusu berwarna emas yang di hasilkan Ibu 24 – 36 jam pertama setelah melahirkan, kolestrum mensuvlei beberapa faktor kekebalan Faktor imun dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi nutrien yang sempurna untuk mejamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi membuang air besar pertama kali yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari Bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diperoduksi ketika kelahiran. kolostrum Mempunyai faktor imunitas yang kuat Immunoglobium, lactoferm, Cytokines, Lactalbumein, Glicoprotein, dan lain-lain yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan Toksin. Mengandung Imunoglobulin dan telah terbukti sebagai Anti Virus, Anti Bakteri, Anti Jamur, dan Anti Toksin. 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu § Refleks Prolaktin. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti o Stress atau pengaruh psikis o Anastesi o Operasi o Rangsangan puting susu 8 § Reflek Letdown Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah - Melihat bayi - Mendengarkan suara bayi - Mencium bayi - Memikirkan untuk menyusui bayi Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti - Keadaan bingung / pikiran kacau - Takut - Cemas B. Pengeluaran air susu Susu di sekresi secara teru-menerus ke dalam alveoli kelenjar mamae, tetapi susu tidak dapat mengalir dengan mudah dari alveoli ke dalam saluran atau duktus. Oleh karena itu, secara terus-menerus tidak dapat di keluarkan dari puting susu, sebagai gantinya susus harus di keluarkan dari alveoli oleh gabungan refleks neurogenik dan hormon oksitosin. Saat bayi mengisap susu, impuls sensoris di hantarkan melalui saraf somatik ke medula spinalis dan kemudian ke hipotalamus menyebabkan sekresi oksitosin. Kedua hormon ini terutama oksitosin mengalir dalam darah menuju kelenjar mamae menyebabkan sel-sel mioepitel sekital dinding luar alveoli ke duktus. 9 C. Pemeliharaan laktasi Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran. D. Susunan air susu Ibu ASI mengandung zat gizi yang secara khusus di perlukan untuk menunjang peoses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuh anak. Ø Kandungan ASI yang utama terdiri dari § Laktosa Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa juga di olah menjadi glukosa dan galaktosayang berperan dalam perkembangan sistem saraf. Membantupenyerapan kalsium dan magnesium dimasa pertumbuhan bayi. § Lemak Lemak meryupakan zat gizi terbesar ke-2 di ASI dan menjadi sumber energi utama bagi bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alda linoleat yang akan di olah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi. § Oligosakarida Mengandung komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pebcernaan bayi. 10 Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 11 BAB. III PENUTUP A. Kesimpulan v Payudara Jaringan payudara terentang dari sekitar iga ke 2 sampai ke 6 Bergantung pada kostur. Pertumbuhan dan perkembangan payudara dapat dibagi dalam afasec istirahat, perkembangan kehamilan, sekresi susu laktasi, dan invousi. Pada awal kehamilan, ukuran payudara dan pigmentasi Aerola meningakt Tuberkel Montgomery membesar dan puting payudara menjadi tegak. Aliran darah ke payudara berlipat dua sehingga pembuluh darah menjadi jelas, dan kulit mungkin tampak seperti marmer tpaslusen. Struktur buah dada teridiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan lemak, cairan susu / kolostrum yang dihasilkan oleh ibu dalam 24 – 35 jam pertama setelah melahirkan mengandung banyak gizi dan zat – zat pertahanan tubuh. v Fisiologi laktasi Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam - macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air susu. a. Pembentukan kelenjar payudara. Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 12 B. Saran Bagi ibu menyusui perawatan puting susu merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dibersihkan. Sebagai seorang wanita harus menjaga organ refroduksi terutama payudara agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang payudara. Selain itu dengan merawat payudara kitaterutama pada seorang Ibu maka zat gizi yang di perlukan bayinya akan terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan bayi dapat berjalan dengan lancar.
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI Lengkap, Komposisi ASI Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diprosuksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI B. Anatomi dan Fisiologi Payudara anatomi payudara Payudara mammae, susu adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu 1. Korpus badan, yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah 3. Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu skema reflek pada laktasi Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI Biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancer. Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu. Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut
0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesOriginal Titlestruktu © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiOriginal Titlestruktu to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
struktur payudara dan fisiologi laktasi